Kamis, 03 Mei 2012

Tiga idiot dalam satu kepala

Hari ini aku sedikit bingung, memang aku sudah dinyatakan lulus oleh kampus, wisuda pun tinggal menunggu waktu. Tapi dalam otakku, tiga orang idiot sedang berkelahi memperebutkan keegoisannya masing masing,

kata idiot1,"Hai, kalian para idiot, aku jauh jauh datang ke jogja belajar elektro, aku harus jadi orang sukses di bidang ini, aku pengen kerja di perusahaan besar, seperti yang diinginkan bapak, ibu juga pasti senang"

jawab idiot2,"bego lu, mumpung gue masih dikasih peluang n waktu yang banyak, mending gue belajar lagi S2 di manajemen atau bisnis, nantinya gue bakal punya nilai tambah kalau gue kerja, atau bikin perusahaan sendiri"

idiot3 nyeletuk,"ehh.. malah berantem lagi, ane udah berkali2 jatuh bangun dalam usaha, dan itu karena ane ga fokus, sekarang ane dah lulus n harusnya gue mulai fokus dan mulai kembangin usaha ane lagi, ane yakin pasti sukses"

merekapun tak mau kalah dan terus mempertahankan pendapatnya, aku tak kuasa menghentikan mereka, mereka di luar jangkauanku,, satu2nya yang kumiliki sekarang adalah bendera merah, bendera yang bisa membuat mereka diam ketika aku sudah memberikan benda ini kepada mereka. 

Tanganku masih belum bisa bergerak. dan seluruh tubuhku mulai dilanda bencana angin malas. badan yang biasa dipakai ke mana2, mulai sedikit berat jika digerakkan, perutku mulai mengecil, bukan lantaran kurang makan, tetapi karena memasok energi untuk kapasitas otak yang sedang dipakai arena gladiator tiga orang idiot.

jika sudah begini, aku hanya bisa pasrah dan memohonkan semua pada sang pembuat gunung, pengecat cabe dan pembentuk kontur venus. Dialah yang sanggup menuntunku, dan aku akan berjalan selalu menuju arahNya.

Morning notes, 4 Mei 2012, kamar belakang, kontrakan Pak Paimin



Read more...